Sejarah Yayasan Kasih Mulia
Pendiri Yayasan Kasih Mulia (YKM) berawal dari sebuah pelayanan konsultasi bagi para korban narkoba dan keluarganya yang dilakukan oleh Romo Lambertus Somar, MSC. Ternyata banyak kaum muda dan keluarganya yang terpuruk akibat penyalahgunaan narkoba.
Melihat semakin mendesaknya kebutuhan untuk menolong mereka yang terpuruk ini, maka bersama komunitasnya yaitu Tarekat Misionaris Hati Kudus Yesus ( MSC : Missionarii Sacratissimi Cordis Jesu ) pada 21 Oktober 1998 bertepatan hari Julles Chevalier, Pendiri Tarekat MSC didirikanlah Yayasan Kasih Mulia. Bagi Tarekat MSC, pendiri YKM ini merupakan bentuk nyata dari kepedulian mereka terhadap masalah-masalah sosial kemasyarakatan sebagaimana menjadi orientasi dari karya pelayanan mereka.
Mereka yang sejak awal turut terlibat dalam merintis berdirinya YKM, disibukan dengan pemikiran visi, misi, tujuan dan anggaran dasar, sebelum akhirnya melakukan perjalanan studi dan pelatihan ke beberapa lembaga dan panti rehabilitasi narkoba seperti di Perth, melbourne, Sidney, Singapura dan Amerika Serikat. Meskipun bekerja paruh waktu, namun semua mereka mempunyai komitment yang besar dan sama untuk menjadikan YKM sebagai sebuah lembaga sosial pilihan di Indonesia yang bisa mengabdikan dirinya bagi kepentingan masyarakat yang lemah dan tidak berdaya.
Awal karya pelayanan YKM dimulai dari Pastoran Stella Maris Pluit sebagai kantor pusat YKM, tetapi hanya untuk sementara. Beberapa bulan kemudian, kantor YKM pindah ke rumah salah satu mitra YKM. Dan sekitar bulan Februari 1999 pindah lagi ke Ruko Pantai Indah Kapuk hingga akhirnya pada tanggal 21 April 2001 YKM berhasil memiliki kantor pusat sendiri.
Ruang lingkup pelayanan YKM pun mengalami perkembangan yang cukup pesat. Berawal dari pelayanan konsultasi, akhirnya mengalami peningkatan menjadi pelayanan penyuluhan ke sekolah-sekolah dan masyarakat umum, baik tatap muka langsung, maupun melalui radio, TV dan media cetak. pada tanggal 21 April 1999 YKM mulai membuka panti rehabilitasi rawat inap di Cikokol hingga akhirnya berkembang hingga kini berada di Sentul City, Bogor